Laman

Kamis, 08 Oktober 2015

Cerita Sedih Mengharukan Tentang Ibu

Sosok seorang ibu memang sangat melekat dalam kehidupan kita, sehingga sudah sepantasnya kita membahagiakan ibuk kita selama ibu kita masih ada, sekecil apapun kita berusaha mencoba membahagiakan sosok seorang ibu , pasti akan membuat ibu kita merasa bahagia, karena perhatian seorang anak akan sangat di harapkan oleh seorang ibu walaupun tak pernah terucap dari bibirnya. Nah berikut adalah cerita sedih mengharukan sosok seorang ibu , semoga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua dan uga menghibur sebagai bacaan anda semua, selamat membaca cerita sedih tentang ibu berikut : Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya. Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih. Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya. Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan. Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta. Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya. Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan. Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya. Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo. Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya. Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya. Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit. Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!" "Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu. "Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis. Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!" Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya. Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja "Mother's Day" sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu. Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita? Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi

 

kelembutan seorang ibu

ketika ibu mu tersenyum melihat dirimu bahagia,apakah kamu tidak pernah memikirkan apa yg menjadi kebahagiaan ibu mu? kebahagiaan ibu mu adalah ketika ia melihat mu bahagia. ketika itu ia turut tersenyum akan kebahagiaan mu. apakah pernah dirimu mengucapkan terimakasih kepada ibu mu untuk apa yang sudah ia berikan selama ini? tentu hanya sedikit dari kalian yang pernanh mengucapkan itu karena sesungguhnya kalian bukan enggan untuk mengatakannya namun kegengsian lah yang menjadikan kalian tidak berani untuk mengucapkan terimakasih ibu..... renungkan lah teman teman kasih ibu sepanjang masa namun kasih sayang seorang anak hanya sebatas tongkat kayu. ketika ibu mu marah itu karena dirimu berbuat salah dan ibu mu hanya ingin menegur dirimu denngan caranya ia sendiri agar dirimu tidak pernah mengulangi kesalahan itu lagi. ketika ibu sudah menyediakan makanan dirumah ia memasak untuk dirimu hargailah masakan beliau karena dengan kondisi yang bagaimana pula ia harus memperhatikan anak-anaknya untuk makan agar anaknya tidak kelaparan,jikalau dirimu sudah makan diluar rumah namun ibu mu dirumah menyediakan makanan,makanlah hargai beliau yang sudah memasaknya untuk kalian,walaupun kalian sebenarnya tidak tahu bahwa ibu kalian sedang sakit namun masih menyempatkan diri untuk memasak,maka hargailah. betapa banyak dan betapa besar pengorbanan seorang ibu dan tidak bernilai harganya untuk membalas segala kebaikannnya.maka sayangi dan cintai lah ibu mu selagi kalian masih bisa melihat ibu kalian tersenyum :)
 

8 kebohongan seorang ibu

Menjadi Ibu bukanlah sesuatu hal yang mudah, mulai dari membuka mata hingga menutup mata. Tapi ibu adalah malaikat penjaga, penyayang yang diutus Allah untuk kita. Keberadaan Ibu tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun di dunia ini. Tapi apakah kamu tahu kalau seorang Ibu pernah berbohong? Bukan hanya satu bukan juga dua, tapi seorang Ibu selalu melakukan delapan kebohongan terhadap anaknya. Tapi justru kebohongan inilah yang membuka mata akan sosok seorang ibu. Kebohongan Pertama Saat masih kecil dan aku terlahir didalam sebuah keluarga yang miskin, bahkan untuk makan saja sangat susah. Saat waktu makan tiba, ibu sering memberikan porsi makannya untukku, sambil memindahkan nasi ke piringku, dengan senyumnya Ibu berkata “Makanlah nak, Ibu tidak lapar” Kebohongan Kedua Ketika mulai tumbuh menjadi besar, ibu sering memancing ikan di dekat rumah supaya aku bisa makan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan. Ikan tersebut dibuatnya sup ikan segar yang menggugah selera. Saat aku makan dengan lahapnya, Ibu memperhatikanku makan, aku memberikannya kepada Ibuku, tapi beliau menolaknya “Makanlah nak, Ibu tidak suka makan ikan” Kebohongan Ketiga Ketika aku ada dibangku SMP, demi membiayai keluarga Ibu sering kali bekerja hingga larut malam untuk dagangan yang akan dijual esok hari. Aku seringkali berkata “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi Ibu masih harus bekerja” Ibu tersenyum dan berkata “Cepatlah tidur nak, Ibu belum capek” Kebohongan Keempat Ketika ujian tiba, Ibu menemaniku pergi ujian. Di tengah panas terik matahari Ibu menunggu selama ujian berlangsung. Ketika ujian selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata “Minumlah nak, ibu tidak haus!” Kebohongan Kelima Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidup keluarga. Semakin hari semakin susah dan tiada hari tanpa penderitaan. Beberapa tetangga seringkali menasehati ibu untuk menikah lagi, tapi lagi lagi ibu berkata “Ibu tidak butuh cinta” Kebohongan Keenam Ketika aku dan kakakku sudah tamat sekolah dan bekerja, keadaan Ibu yang sudah mulai menua masih saja terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aku dan kakakku seringkali mengirimkan uang untuk memenuhi kebutuhan ibu, tapi ibu bersikeras tidak mau menerima “Tidak usah, Ibu masih ada uang” Kebohongan Ketujuh Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa Ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi Ibu tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Ibu tidak terbiasa” Kebohongan Kedelapan Diusianya yang sudah menua, ibu terkena kanker lambung. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata “Jangan menangis anakku, Ibu tidak kesakitan” Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, Ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Pernahkah kalian mengucapkan “Terima kasih Ibu” ? Sudah berapa lamakah tidak menelepon Ayah Ibu kita? Kapankah terakhir menghabiskan waktu bersama mereka? Kebanyakan dari kita melupakan Ayah Ibu kita yang ada di rumah, bahkan kadang kita lebih perduli dengan pacar. Lebih cemas apakah pacar sudah makan atau belum. Pernahkah cemas Ayah Ibu kita sudah bahagia atau belum? Selagi masih ada kesempatan, lakukanlah hal yang terbaik untuk membalas budi Orangtua kita. Sebelum mata mereka menutup selamanya ucapkanlah ke mereka “Terima kasih Ayah, Terima kasih Ibu, aku mencintai kaian..





Dahsyatnya Azab Akibat Durhaka Kepada Orang Tua

Begitu dahsyatnya azab akibat durhaka kepada orang tua Allah tidak menundanya di akhirat akan tetapi azab itu di segerakan di dunia berupa kesengsaraan hidup,saat sakratul maut dan juga di akhirat.Durhaka tidak hanya terjadi saat orang tua masih hidup tetapi juga bisa terjadi saat orang tua telah wafat.Bagaimana seorang anak bisa durhaka kepada orang tua setelah mereka wafat?Hal ini di jelaskan dalam sabda Rasulullah ''Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada orang tua nya ketika mereka masih hidup,tetap ia di catat sebagai anak yang durhaka kepada mereka karena ia tidak pernah memohonkan ampunan untuk mereka setelah wafat,dan sesungguhnya ada orang yang durhaka kepada orang tua ketika mereka masih hidup tetapi ia di catat sebagai anak yang berbakti kepada mereka setelah mereka wafat karena memperbanyak istighfar (memohonkan ampunan) untuk mereka" (Mustadrak AL-Wassail 2 : 112). Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah ''Apa ukuran durhaka kepada orang tua?'' Rasulullah menjawab ''Ketika mereka menyuruh ia tidak mematuhi,ketika mereka meminta ia tidak memberi,jika memandang mereka ia tidak hormat kepada mereka sebagaimana hak yang telah di wajibkan bagi mereka''(Mustadrak AL-Wasail 15:195) Rasulullah juga pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib ''Wahai Ali,barang siapa yang telah membuat sedih kedua orang tuanya maka ia telah durhaka kepada mereka'' (AL-Wasail 21:289 : AL-Faqih 4:371). Tingkatan dosa durhaka kepada orang tua Rasulullah bersabda ''Dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua''(AL-Mustadrak Wasail 17:416).Dalam sabda Rasulullah yang lain ''Ada 3 macam dosa yang akibat di segerakan dan tidak di tunda pada hari kiamat yaitu durhaka kepada orang tua,menzalimi manusia dan ingkar tehadap kebenaran''(AL-Mustadrak Wasail 12:360).Rasulullah bersabda ''Di atas setiap durhaka ada kedurhakaan yang lain kecuali durhaka kepada kedua orang tua ,jika seorang anak membunuh di antara kedua orang tuanya maka tidak ada lagi kedurhakaan yang lain di atasnya''(At-Tahdzib 6:122). Dampak-dampak luar biasa yang di timbulkan akibat durhaka kepada orang tua : 1)Di murkai oleh Allah. 2)Menghalangi doa dan menggelapkan kehidupan 3)Celaka di dunia dan di akhirat. 4)Di laknat oleh Allah. 5)Di keluarkan dari keagungan Allah. 6)Amal kebajikan tidak di terima Allah. 7)Shalat tidak di terima Allah. 8)Tidak melihat Rasulullah pada hari kiamat. 9)Di masukkan ke dalam 2 pintu neraka. 10)Tidak mencium bau surga. 11)Penderitaan di saat sakratul maut. Saudaraku semua mari kita sama-sama renungkan di golongan yang manakah kita berada saat ini?.Sudah kah kita berbakti kepada orang tua?.Jika sudah alangkah beruntungnya kita karena itu merupakan kunci sukses kita untuk hidup bahagia dunia akhirat,tapi jika belum segeralah bertobat sebelum terlambat...,jika ke dua orang tua kita masih hidup dan kita masih bisa bersama mereka maka sayangi mereka,hormati dan hargai mereka,muliakan mereka,jagalah mereka dan ucapkan perkataan yang baik dan mulia kepada mereka,dan selalu doa kan mereka,namun jika mereka telah tiada perbanyaklah memohonkan ampunan untuk mereka,doa kan mereka karena hanya itu yang bisa kita lakukan untuk sedikit membalas jasa mereka yang tidak pernah bisa kita bayar dengan apapun.


 

Minggu, 04 Oktober 2015

inspirasi seorang ibu


Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu._
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur
Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.
Yuk luangkan waktu sejenak untuk berdoa :
Ya Allah, Ampunilah dosa-dosaku serta kedua ibu bapakku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara dan mendidikku di masa kecil.
 Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin


 Image result for kata bijak tentang ibu

Sabtu, 21 Februari 2015

Manfaat Jeruk Nipis Untuk Maag

“Mbak, aku dah menerapkan minum jeruk nipis” kata kolegaku saat pengajian menyambut ramadhan kemarin
“Oya” responku dengan sedikit terkejut
“Ya, sudah enam bulan lho” sambungnya lagi
“Woouuw, trus gimana efeknya” tanyaku kemudian
“Ya, puji Tuhan, maagku sekarang sembuh” jawabnya dengan berbinar
Itu sekelumit percakapanku dengan seorang kolega yang menderita maag lumayan berat, karena kalau kumat, bisa tidak masuk kerja. Semula waktu aku sarankan untuk mengkonsumsi jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dia menolak dengan keras karena khawatir lambungnya akan perih akibat rasa asam jeruk nipis. Akupun tidak mau memaksa, karena aku yakin tidak akan baik akibatnya kalau yang bersangkutan sudah menolak dulu, pasti tubuhnyapun akan bereasksi menolak, dan akibatnya bukannya maag membaik malah bisa terjadi sebaliknya.
Namun, ntah mendapat kekuatan darimana akhirnya kolegaku mau mencoba yang kusarankan untuk mengkonsumsi jeruk nipis (lime) saat bangun tidur dalam keadaan perut masih kosong. Tidak penting, kekuatan darimana yang lebih penting adalah maag kolegaku bisa sembuh.
Ya, jeruk nipis yang murah meriah ini memang ampuh menyembuhkan maagku beberapa tahun lalu. Maag yang sangat mengganggu, terutama kalau pas aku harus kerja diluar kota. Membuat kacau pekerjaan maupun mengganggu kolega kerjaku. Namun dengan mengkonsumsi jeruk nipis secara rutin dalam enam tahun terakhir, maagku sudah lari ntah kemana. Dan sejauh ini dia tak pernah datang, dan jangan sampai datang lagi dach.jeruk nipis
Jeruk nipis kaya akan kandungan Vitamin C yang biasa terdapat pada buah-buahan yang asam. Kekhawatiran orang bahwa rasa asam jeruk nipis akan menimbulkan rasa perih dilambung sebagai pengungkit kambuhnya maag memang bisa dipahami, karena memang lambung orang yang sudah kena maag akan sangat sensitif terhadap rasa asam. Namun banyak orang awam tidak mengerti bahwa rasa asam dalam jeruk nipis akan menimbulkan basa tubuh kita, sedangkan rasa asam dari sintetik vitamin C seperti juga lemak akan membuat tubuh kita asam. Karena rasa asam jeruk nipis membuat tubuh kita basa, maka jeruk nipis tidak berefek membuat asam lambung naik…ini salah satu sebab kenapa jeruk nipis aman bagi penderita maag, dan bahkan mampu menyembuhkan.
Tapi juga perlu diingat, bahwa keyakinan diri yang mengkonsumsi berpengaruh relevan terhadap efek penyembuhan dari jeruk nipis. Kata orang sich, keyakinan diri itu sudah 50% modal sembuh.
Semoga bermanfaat. Salam sehat
sumber : https://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/08/30/jeruk-nipis-dan-maag/